Content marketing merupakan salah satu strategi cerdas untuk memenangkan hati konsumen dan meningkatkan brand awareness. Dengan banyaknya persaingan, tentu saja strategi pemasaran dengan content marketing ini juga memerlukan inovasi. Jika tidak, akan sulit menjaring calon konsumen yang semakin lama semakin haus akan hal yang baru dan segar.
Baca Juga: Membangun Team Digital Marketing yang Ideal
Apakah content selalu berbentuk tulisan dan video iklan? Dalam dunia maya, sering kita lihat video dan artikel yang memuat iklan. Ternyata content yang baik tidak harus berbentuk kedua content tersebut. Sebuah meme juga dapat menjadi ide content yang baik untuk memikat calon konsumen. Untuk memulai menggunakan meme sebagai alat promosi, kita harus melihat dulu apa yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat dunia maya.
Tren yang harus diperhatikan untuk pembuatan meme ini adalah jargon atau kalimat apa yang sedang hits. Beberapa waktu lalu, dunia maya sedang akrab dengan istilah ”so what gitu lhoh”, “gitu aja kok repot”, “aku mah gitu orangnya” dan kalimat fenomenal lainnya. Ini dapat menjadi bahan yang sangat baik untuk membuat meme.
Content meme memiliki potensi yang besar dalam digital marketing untuk meningkatkan brand awareness. Dibanding content jenis lain, content meme memiliki beberapa kelebihan. Content meme lebih cepat ditangkap oleh otak karena mengandalkan gambar pada visualisasinya. Sedangkan artikel membutuhkan waktu yang sedikit lebih panjang untuk mengetahui isi dari artikel tersebut.
Bila dibandingkan dengan content yang berupa video, content meme lebih hemat kuota internet. Sehingga dilihat berulang-ulang pun tidak akan menyedot banyak biaya. Content meme dengan gambar bergerak juga tidak akan membutuhkan banyak kuota.
Isi meme juga menghibur. Permainan gambar dipadu dengan kalimat yang sedang hits dapat membuat pembaca tergelitik. Kemudian setelah terhibur, iklan akan tersampaikan melalui kalimat persuasif.
Ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan jika ingin melakukan content marketing dalam bentuk meme. Pastikan kalimat atau ungkapan yang digunakan tidak mengandung unsur SARA. Ada banyak kejadian yang viral dan mengandung SARA. Sebaiknya tidak digunakan karena akan menyinggung pihak tertentu. Content meme juga sebaiknya tidak mengandung candaan politik. Candaan politik malah akan menurunkan image produk. Pilihlah materi meme yang netral dan disukai oleh banyak orang.
Poin berikutnya adalah menyambungkan tema joke atau ungkapan dengan produk yang diiklankan. Unsur menghibur memang sangat penting untuk memberikan angin segar terhadap pembaca. Namun, jika marketer tidak mampu menghubungkan isi meme dengan produk maka propaganda bisa saja menemui kegagalan.
Meme dapat dijadikan content marketing yang segar, ringan dan menghibur. Namun marketer harus mampu menghubungkan antara materi meme dengan image produk.
Baca Juga: Memasang Iklan Digital, Mahal atau Murah?
Dalam era digital, inovasi sangat dibutuhkan untuk menjaga eksistensi produk yang sedang diluncurkan. Ingin mengetahui informasi seputar dunia digital marketing? Kunjungi blog Dorado Digital Agency di sini.